Wednesday, February 8, 2017

Prakom Kelurahan Susah Nyari AK? Ah, itu cuman hoax!

Setengah tahun lebih penulis gabung di grup iprakom Indonesia. Mulanya agak canggung karena penulis sendiri hanyalah seorang “buruh” di unit kerja terkecil di Indonesia. Ruang kerja dan kantornya pun sederhana jauh dari kata wah (lihat gambar di bawah)

Namun seiring berjalannya waktu ternyata banyak juga teman senasib yang bekerja di kantor kelurahan. Sebut saja Irwandi Hidayat Astuti Mae dan teman-teman prakom kelurahan yang lain. Bicara masalah prakom di kelurahan ternyata banyak “kerikil bebatuan di sepanjang jalan”. Banyak pertentangan dengan atasan maupun sesama staf. Hal ini wajar mengingat kantor kelurahan lebih membutuhkan staf “sapu jagat” dibanding tenaga fungsional. Alhasil sampai detik inipun penulis masih bekerja layaknya fungsional umum meskipun jabatan fungsional sudah disandang . Dalam hati, “gak papa lah yang penting dapat tunjangan prakom dan dimudahkan dalam penandatangan dupak berikutnya :-p”. Penulis yakin kondisi ini tidak hanya menimpa prakom kelurahan saja melainkan juga di hampir semua instansi.

Kondisi ini memang dilematis, karena prakom kelurahan dituntut menjadi “pasukan katak” yang mampu hidup di dua alam, baik sebagai jfu maupun jft. Namun apapun itu kita harus tetap “survive” sebagai fungsional prakom sejati. 

Oke, sekarang kita kembali ke topik masalah. Mungkin teman-teman iprakom tak percaya jika prakom kelurahan mampu bersaing dalam hal pengumpulan angka kredit. Apalagi jika melihat kantornya yang mungil, tak ada jaringan komputer server apalagi database server. Tapi siapa sangka jika di unit kerja sekecil ini mampu mendulang banyak angka kredit. Mau tau alasannya?

  1. Kelurahan merupakan “miniatur pemkot”.Dari masalah pemerintahan, pembangunan, sosial, sampai dengan trantib semua ada. Kondisi ini menguntungkan bagi prakom untuk “berkreasi” baik membuat program aplikasi, operator aplikasi sistem informasi, dan lain sebagainya tanpa dibatasi bidang masalah. Penulis sendiri di kelurahan memegang aplikasi SIK (Sistem Informasi Kependudukan) dan SKD (Sistem Kearsipan Dinamis). Dua aplikasi ini cukup membantu penulis mendapatkan angka kredit di butir kegiatan perekaman data.
  2. Tidak ada saingan prakom lainTidak seperti di dinas atau OPD lain, di kelurahan sendiri hanya ada satu orang prakom. Dengan demikian semua kegiatan yang berkaitan dengan kepranata-komputeran bisa “diangkut” ke dupak. :D.
  3. Memiliki waktu luang yang cukupMeskipun dalam kenyataannya sekarang kelurahan juga padat pelayanan, namun selepas istirahat siang biasanya pelayanan mulai sepi. Inilah waktu yang tepat untuk “menyicil” menyusun dupak. Jika ini rutin dilakukan, maka akan banyak produk “kreativitas” yang dihasilkan baik berupa program maupun tulisan.
  4. Mudah dalam urusan tanda tanganSebaik apapun pekerjaan yang kita ajukan dalam dupak jika atasan tidak berkenan tanda tangan ya percuma. Beberapa teman penulis di dinas menceritakan bahwa untuk minta tanda tangan sekelas kepala bidang aja susah ditanyain ini itu dan sebagainya. Berbeda dengan di kelurahan, yang semua bersifat “kekeluargaan” asal mau bekerja “serabutan” :-p.
Nah itulah sekilas mengenai suka duka prakom kelurahan. Ada pepatah bilang “no picture, hoax!” oke, berikut penulis tampilkan PAK 1, dan 2. Semoga dapat memberikan motivasi bagi teman-teman yang ada di kelurahan maupun di unit kerja kecil lainnya bahwa jangan “minder” jadi prakom “stand alone” dan jangan khawatir kesulitan mencari angka kredit.


Sebagai penutup penulis akan share dupak pertama full komplit masa penilaian April 2010 s.d Desember 2015 beserta lampiran contoh aplikasi. Dupak tersebut sudah disusun secara sistematis sehingga memudahkan dalam penyusunannya nanti.
Kelurahan Pulutan, Tempat Kerja Prakom 

PAK 1
PAK 2


Oya bagi teman-teman prakom area salatiga, semarang, solo dan sekitarnya yang ingin bersilahturahmi kami persilahkan dengan senang hati. Nanti bisa ngopi-ngopi bareng bersama Ardian Sy:) Akhir kata, janganlah patah semangat meskipun panasnya tuntutan kerja kian menyengat!
Sekian dan terima kasih! Prakom kelurahan dan para "pasukan katak" wajib absensi di kolom komentar bawah :)


#AyoDupak #Microbasz #PrakomSalatiga #prakom #iprakomindonesia #pranatakomputer

Penulis : Basuki Rahmat
Editor : Kurnia Adhiwibowo

41 Likes, 31 Komentar

Wednesday, August 10, 2016

iPrakom Hello World!

Selamat datang teman-teman prakom.

Blog ini nantinya akan menjadi pusat informasi iPrakom, sebagai back up juga sebagai media sementara sampai nantinya ada media resmi.

Silahkan ikut berkontribusi.
Kirimkan materi atau permintaan menjadi kontributor ke email iprakomindonesia@gmail.com

Salam iPrakom!
Kurnia Abu Hasna